SELAMAT DATANG KE LALUAN SUTERA

Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam, yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, Yang Maha bijaksana, Yang Maha Memiliki Ilmu Ghaib dan Yang Nyata, tidak ada Tuhan melainkan Dia, Yang Maha Esa tiada sekutu bagi Nya, Dialah yang awal dan yang akhir, yang Batin dan yang Zahir yang meliputi Segala sesuatu. Maha Suci Allah yang mengilhamkan ilmu kepada sesiapa yang dikehendakiNya. Tiada daya dan upaya melainkan dengan izinNya.

Selasa, 24 Februari 2009

Tok Kenali


"Waktu Pagi,orang yang lalai berfikir tentang dunia dan berusaha mencarinya.Ia menghitung apakah dunia bertambah atau berkurang.
Sedangkan orang yang zuhud dan ahli ibadat memasuki waktu pagi,akan merumuskan bagaimana keadaannya bersama Allah.Ia begitu prihatin untuk menambah amal-amal ketaatan.
Sementara itu,ahli makrifat di waktu pagi mahu pun petang selalu merumuskan keadaan hatinya bersama Allah.
Kata Syeikh Ibnu AthaIllah Al IsKandari didalam Kitab "Penawar Hati Penyejuk Jiwa"

Isnin, 23 Februari 2009

Tuan Guru Syafie Losong


Sedarilah wahai soleh, tidak seorang pun yang boleh terlepas daripada kejahatan syaitan kecuali sembilan perkara:
Pertama : Ilmu
Kedua : Makrifat
Ketiga : Menyucikan Diri
Keempat : Sembahyang Pada Malam Hari
Kelima : Berlapar Pada Waktu Siang Hari
Keenam : Takut Kepada Allah Taala
Ketujuh : Sentiasa Berair Sembahyang
Kelapan : Sentiasa Berzikir
Kesembilan : Sembahyang

Tuan Guru Haji Sanusi Al Kholidiah


"Dunia bukanlah syurga. Mereka yang mencintai dunia adalah mencintai penderitaan. Penderitaan berpunca dari nafsu dan akal. Mereka yang tiada memiliki keduanya adalah bebas dari merasai apa yang berlaku.
Akal menangkap peristiwa, hati menerima dan mengolahkannya. Jika hati bernafsu ammarah, segala peristiwa akan diolah oleh nafsu ammarah. Maka jiwanya tidak pernah kenal diam dari merungut, kecewa, dengki, marah, dendam dan kesedihan. Hatinya tidak akan tenang walaupun memiliki segunung emas.
Nafsu ammarah adalah punca penderitaan insan. Lihatlah dunia hari ini yang penuh penderitaan. Ia adalah lontaran nafsu ammarah yang ada dalam diri ramai manusia dan pemimpin dunia.
Nafsu tamak, angkuh dan gilakan kekuasaan, tiada belas kasihan adalah pendorong kepada kemusnahan alam.
Nafsu ammarah adalah sebahagian nyalaan api neraka yang ada dalam diri insan. Ia sentiasa membakar hati dan akal, maka lahirlah tekanan dalam kehidupan."
(Dipetik dari buku Bisikan Sirr)

Isnin, 9 Februari 2009

Syeikh Ahmad Al Sirhindi

Syeikh Ahmad Sirhindi adalah mutiara dari mahkota pengetahuan para wali. Beliau adalah perbendaharaan yang berharga dari wali terdahulu dan yang akan datang. Di dalam diri beliau terkombinasi semua sifat dan kebaikan mereka.

Syeikh Ahmad Sirhindi adalah Sinai dari perwujudan Ilahi, sidrathul muntaha dari pengetahuan yang unik, dan air terjun dari pengetahuan yang tersembunyi dari para Nabi. Beliau adalah Ulama yang sangat jenius dan Sultan di muka bumi, yang terlahir dalam keadaan tersenyum dan dimuliakan. Beliau adalah pembimbing sempurna yang disempurnakan. Beliau adalah muadzin yang memangil orang-orang ke Hadirat-Nya.

Kutub Utama dan Imam syurgawi yang unik

Syeikh Ahmad menghidupkan agama di milenium ke dua, pemimpin kami dan guru besar kami, putra dari Syeikh Abdul Ahad, putra dari Zain al Abidin, putra dari Abdul Hayy, putra dari Muuhammad, putra dari Habib Allah, putra dari rafiudin, putra dari Nur, putra dari Sulaiman, putra dari Yusuf, putra dari Abdullah, putra dari Ishaq, putra dari abdullah, putra dari Shuayb, putra dari Ahad, putra dari Yusuf , putra dari Shihabudin, putra dari Nasrudin, putra dari Mahmud, putra dari Sulayman, putra dari Masud, putra dari Abdullah al-Waiz al-Saghari, putra dari Abdullah, putra dari abdul Fatah, putra dari Ishaq, putra dari Ibrahim, putra dari Nasir, putra dari Abdullah, putra dari Amirul Muminin, khalifah Nabi Umar al-Faruq ra.

Beliau lahir di hari Asyura, 10 Muharam 971H/1564M, di sebuah desa bernama Sihar Nidbasin. Daerah itu disebut juga Sirhindi atau Lahore , sekarang di Pakistan. Beliau menerima pengetahuan dan pendidikan dari ayahnya dan melalui para Shaykh di zamannya.

Beliau menguasai dengan cepat tiga Jalan spiritual: Suhrarwardi, Chisti, dan Qadiri. Beliau diizinkan untuk mulai membimbing pengikut dari ketiga Jalan tersebut pada usia 17 tahun. Beliau sangat aktif dalam menyebarkan ajaran dari ketiga jalan tersebut dan membimbing pengikutnya, tetapi tetap beliau merasakan ada sesuatu yang hilang di dalam dirinya dan beliau melakukan pencarian tanpa henti untuk itu.

Beliau tertarik dengan jalan Naqshbandi, karena beliau dapat melihat dengan pengetahuan dari ketiga jalan yang beliau kuasai bahwa Naqshbandi adalah jalan yang paling tinggi.Di dalam proses pencarian spritual ini akhirnya membawa beliau kehadapan Kutub Spritual di zamannya, Shaykh Muhammad al-Baqi, yang dikirim oleh dari Samarqand ke India oleh Shaykh beliau Shaykh Muhammad al-Amkanaki. Beliau mempelajari ajaran Naqshbandi dari shaykh Muhammad Baqi dan tinggal bersama selama dua bulan atau terkadang beberapa hari, hingga tiba saatnya Shaykh Muhammad al-Baqi membukakan hatinya, dan mengisinya dengan ajaran yang tersembunyi dari jalan ini dan memberi izin untuk membimbing murid-muridnya di jalan ini. Shaykh Muhammad al-Baqi berkata tentang diri beliau Dia adalah kutub spiritual tertinggi.

Burdah Zikir & Selawat